Kamis, 31 Desember 2009

Pembelajaran OM Terpadu

PEMBELAJARAN ORIENTASI DAN MOBILITAS (OM) TERPADU

A. Pengetian

1. Pengertian Pembelajaran OM Terpadu

Orientasi dan Mobilitas (OM) terpadu adalah Pembelajaran OM yang mencoba memadukan beberapa pokok bahasan dari berbagai bidang kajian atau mata pelajaran lain (Penjas, IPA, Matematika, Bahasa Indonesia, dll) pada mata pelajaran OM dalam satu bahasan.

Model Pembelajaran ini pada hakekatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik secara individual maupun klasikal aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik.

Tetapi dalam pelaksanaannya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Tidak semua bidang kajian/mata pelajaran dapat dipadukan.

b. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas sementer.

c. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan dapat diajarkan tersendiri.

d. Kompetensi dasar yang tidak tercakup dalam tema tertentu harus diajarkan baik melalui tema lain maupun berdiri sendiri.

e. Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan pokok bahasan, karekteristik siswa, minat, lingkungan dan daerah setempat.

2. Tujuan Pembelajaran Orientasi dan Mobilitas (OM) Terpadu

a. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi pembelajaran.

Efektifitas dan efesiensi pembelajaran akan dapat tercapai karena dengan pembelajaran terpadu beberapa kompetensi yang terdapat dalam bidang kajian lain/mata pelajaran dapat deberikan bersamaan dalam satu paket keguiatan pembelajaran terpadu.

b. Meningkatkan minat dan Motivasi belajar.

Dalam kegiatan pembelajaran akan tercipta suasana yang bervariasi, karena pembelajarannya tidak hanya satu pokok bahasan saja dalam satu mata pelajaran, akan tetapi beberapa kajian dari mata pelajaran lain, sehingga akan dapat merangsang minat dan motivasi siswa dalam belajar.

c. Beberapa kompetensi dasar dapat dicapai sekaligus.

Karena beberapa kompetansi dipadukan dalam satu tema, yang tentunya dalam pelaksanaannya akan secara bersama-sama diberikan kepada siswa, maka secara sekaligus kompetensi tersebut dapat diberikan kepada siswa.

3. Manfaat Pembelajaran OM Terpadu.

a. Menghemat waktu, karena beberapa kajian bidang lain/mata pelajaran dapat dibelajarkan sekali gus.

b. Tumpang tindih materi dalam mata pelajaran lain, dapat dihilangkang.

c. Siswa dapat melihat hubungan yang bermakna antara konsep pada Orientasi dan Mobilitas dengan mata pelajaran lainnya.

d. Meningkatkan kecakapan berpikir siswa dan motivasi, karena siswa dihadapkan pada gagasan atau pemikiran yang lebih luas dan lebih dalam.

e. Menyajikan penerapan/aplikasi tentang dunia nyata yang dialami dalam kehidupan sehari-hari, sehingga memudahkan pemahaman konsep dan kepemilikan kompetensi Orientasi dan Mobilitas.

B. Program Pembelajaran Orientasi dan Mobilitas (OM) Terpadu

1. Penyusunan Perencanaan Pembelajaran OM Terpadu

Langkah penyusunan perencanaan pembelajaran OM terpadu pada dasarnya hampir sama dengan penyusunan perencanaan pembelajaran tematik. Adapun langkah-langkah yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan dalam yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan dalam perencanaan pembelajaran OM terpadu adalah sebagai berikut :

a. Menetapkan bidang kajian/mata pelajaran yang akan dipadukan.

b. Mempelajari Standar kompetensi dan Kompatensi dasar bidang kajian/mata pelajaran.

c. Memilih atau menetapkan tema/topik pemersatu. Dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa.

2) Ruang lingkup tema disesuaikan usia dan perkembangan siswa termaasuk minat, kebutuhan, dan kemampuan siswa.

d. Membuat Matrik atau bagan hubungan kompetensi dasar dan tema atau topik pemersatu.

e. Merumuskan indikator pembelajaran terpadu.

f. Menyusun silabus pembelajaran terpadu.

g. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran terpadu.

Untuk lebih jelasnya dalam perencanaan Pembelajaran OM terpadu di bawah ini akan diuraikan salah satu contoh yang termasuk perencanaan OM terpadu berdasarkan rambu-rambu yang telah diuraikan di atas.

Bagan/Matrik Tema

TEMA : ANGIN

Kelas : IV Semester I




Arah Mata Angin berdasarkan derajat/sudut :

· derajat/sudut arah utara

· derajat/sudut arah selatan

· derajat/sudut arah timur

· derajat/sudut arah barat




3.1 Menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku dan satuan derajat


Matematika

OM






Bahasa Indonesia

IPA

Berdasarkan bagan di atas maka kita telah dapat memahami secara jelas bahwa pembelajaran OM terpadu sebenarnya tidak terlalu sulit, bahkan dapat secara efesien meningkatkan pembelajaran siswa, karena dengan pembelajaran terpadu ini diantaranya dapat menghilangkan atau memadukan materi-materi yang sejenis seperti halnya di bagan di atas antara materi OM dengan Matematika, sebenarnya sama, sehingga ketika pelajaran OM diberikan sebenarnya sudah memasuki materi matematika, hanya perlu ada penekanan disesuaikan dengan tujuan akhir dari tiap-tiap mata pelajaran tersebut.

Dengan demikian Mata pelajaran lain yang dapat dipadukan dengan pelajaran OM sesuai dengan materinya, anatara lain : mata pelajaran Matematika (Konsep ukuran, konsep berat, konsep arah, dll), Penjas ( gerakan motorik, loncat, berlari senam lantai, dll), IPS ( Manusia sebagai mahluk sosial), dan IPA (Organ Tubuh dan Fungsinya, Alat Indra, Perubahan suhu, dll)

2. Pelaksanaan Pembelajaran OM Terpadu.

Dalam pelaksanaan pembelajaran OM terpadu di kelas atau di luar kelas, sebenarnya sama dengan pelaksanaan pembelajaran pada umumnya, yaitu :

a. Kegiatan awal/ Pendahuluan

b. Kegiatan Inti, dan

c. Kegiatan Penutup dan Tindak lanjut

Jadi pada pembelajaran OM terpadu yang membedakannya adalah ketika pelaksanaan pembelajaran tersebut, dimulainya dari tema/topik yang telah ditentukan sebelumnya. Sehingga kompetensi yang dimiliki anak akan lebih luas karena pada saat yang bersamaan mempelajari bidang/mata pelajaran lain.

Dengan demikian pada pembelajaran OM terpadu pada tiap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam alokasi waktu tentunya akan lebih lama disesuaikan dengan tema/topik yang telah ditentukan.

Selain di atas perlu juga diperhatikan kemampuan guru yang akan menyusun atau melaksanakan Pembelajaran OM terpadu, karena ketika kita menggunakan pendekatan pembelajaran Terpadu ini ada konsekwensinya terhadap guru, diantaranya :

1) Harus memliki keterampilan menganalisis kompatensi dasar untuk dipadukan dengan kompatensi bidang lain yang akan dihubungkan dengan tema.

2) Bahan Ajar yang digunakan tidak hanya buku bidang kajian saja, tetapi dapat dari berbagai bidang kajian yang direkatkan oleh tema/topik.

3) Dalam Pembelajaran terpadu diperlukan alat dan media pembelajaran

3. Penilaian Pembelajaran OM Terpadu

Obyek penilaian dalam pembelajaran terpadu mencakup penilaian terhadap proses dan hasil belajar siswa, penilaian proses adalah pemberian nilai oleh guru terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa, sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai oleh siswa dengan menggunaan kriteria tertentu.

Adapun bentuk penilaian yang dapat dikembangkan mencakup tehnik, bentuk, dan instrumen penilaian. Model penilaian ini disesuaikan dengan penilaian berbasis kelas pada standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Adapaun aspek yang dinilai harus meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Khusus untuk penilaian Orientasi dan Mobilitas pada aspek psikomotor/perbuatan/kinerja harus lebih besar (dominan) dibandingkan dengan aspek-aspek lainnya, hal ini dikarenakan dalam kegiatan OM biasanya lebih banyak materi yang berhubungan dengan kegiatan fisik atau mobilitas. Sesuai dengan tujuan dari pelajaran OM yang telah dikemukakan di atas.

Didi Tarsidi: Counseling and Blindness: METODE-METODE PENGUKURAN SIKAP DAN PERMASALAHANNYA

Didi Tarsidi: Counseling and Blindness: METODE-METODE PENGUKURAN SIKAP DAN PERMASALAHANNYA